Ketika berbicara tentang "mahasiswa", kebanyakan orang akan mengatakan identik dengan kata "aksi". Karena selama ini mahasiswa lebih dikenal dengan aktifitas turun ke jalan dibandingkan dengan aktifitas lainnya. Bagaimana tidak, pengaruh media informasi yang ada di negara kita dari mulai televisi, surat kabar, dll. tidak akan lepas dari berita aksi turun ke jalan yang dilakukan mahasiswa. Padahal dibalik itu semua masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang tidak diketahui masyarakat.
Konferensi Mahasiswa Indonesia yang dilakukan beberapa waktu lalu di ITB dan dihadiri oleh BEM ataupun DEMA Perguruan Tinggi se-Indonesia termasuk Dewan Mahasiswa UIN SGD merumuskan sebuah gerakan baru mahasiswa (new movement student) yang dikenal dengan istilah Community Development (ComDev) atau pengembangan komunitas/masyarakat.
Comdev ini merupakan model baru gerakan mahasiswa saat ini, dimana mahasiswa yang biasanya melakukan kegiatan yang sifatnya vertikal seperti pengawasan kebijakan pemerintah, menggalakan anti korupsi, dll yang dilakukan dengan cara audiensi ataupun turun ke jalan. Akan tetapi comdev ini merupakan sebuah kegiatan yang sifatnya horizontal yaitu peduli terhadap sesama dengan cara pengembangan masyarakat.
Comdev adalah sebuah proses memberdayakan potensi-potensi yang ada di masyarakat melalui partisipasi aktif dari masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan kemandirian masyarakat. Yang dimaksud potensi disini adalah segala bentuk sumber daya yang ada di masyarakat yang bisa dikembangkan, dari sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sebagainya. Yang harus di garis bawahi disini adalah bahwa comdev dilakukan dengan partisipasi aktif dari masyarakat, artinya menjadikan masyarakat sebagai subjek, tidak hanya sebagai objek. Sehingga tujuan akhir dari comdev ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan kemandirian masyarakat, tidak bergantung pada pihak luar.